Bahasa Indonesia

Transformasi Digital dan Modernisasi Tiongkok: Pembelajaran bagi Indonesia dan Dunia

criPublished: 2024-07-25 09:48:38
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Pengembangan Sistem Ekologi Kolaboratif yang baik menjadi prioritas target untuk menjamin keberhasilan transformasi digital. Sistem ini meliputi integrasi kemampuan penelitian ilmiah, keunggulan sumber daya, dan mode kerja sama antar perusahaan.

Perjalanan panjang kebijakan yang pro teknologi tinggi dan digitalisasi ini mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1995, proporsi kontribusi Tiongkok hanya 3% dari ekspor manufaktur dunia. Angkanya melonjak menjadi 35% pada tahun 2023. Menurut database TiVA dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) tahun 2023, Tiongkok adalah negara adidaya manufaktur di dunia dengan kapasitas produksi yang melebihi total sembilan negara produsen terbesar berikutnya, termasuk: Amerika, Jepang, Jerman, India, Korea Selatan, Italia, Prancis, Inggris. (Baldwin et al. 2022). Laporan “World Manufacturing Production Q3 2023” dari Organisasi Pengembangan Industri PBB (UNIDO) juga mengindikasikan hal serupa, meski dengan angka yang lebih konservatif.

Selain mendongkrak kapasitas daya saing, TD juga mendorong proses dekarbonisasi di sektor industry dengan aplikasi teknologi hijau yang berkelanjutan. Ada kesepakatan yang tak terucapkan bahwa meski di bagian awal TD ini memakan biaya yang sangat besar, namun keuntungan materi dan (yang lebih penting lagi) manfaat kemanusiaan yang akan diraih akan jauh lebih bernilai - seperti kesehatan, kelangsungan dan kualitas hidup manusia dan alam.

Sektor-Sektor Lain

Transformasi digital Tiongkok juga terjadi di sektor-sektor lain. Dalam sektor perawatan kesehatan, Tiongkok mencanangkan program Solusi Layanan Kesehatan Berbasis Data. Penggunaan Big Data dan AI memungkinkan pengelolaan informasi penyakit yang lebih baik, pengobatan yang sesuai kebutuhan personal, penyederhanaan operasional dan kemampuan merespon kebutuhan kesehatan masyarakat secara lebih efisien. Fasilitas telemedis, catatan kesehatan elektronik, aplikasi manajemen kesehatan telah menjadi semakin umum, terutama di era paska pandemi.

Sektor pertanian Tiongkok juga sedang bertransformasi. Peningkatan produktivitas dan inovasi dalam produksi, pemrosesan dan distribusi, hingga peningkatan efisiensi agrobisnis secara keseluruhan menjadi target TD. Pelaku industri didorong untuk memakai perangkat dan mesin-mesin pertanian cerdas, seperti otomasi mesin, penggunaan satelit Beidou (satelit buatan dalam negeri sebagai alternatif sistem GPS) untuk pengumpulan data tentang sawah-sawah, manajemen dan perencanaan pertanian - mulai dari pembibitan, distribusi pupuk dan perawatan anti-hama/penyakit, hingga proses panen dengan kapasitas navigasi mesin-mesin tanpa awak yang efektif dan ramah lingkungan.

Dalam sektor keuangan dan fintech, misalnya, revolusi sistem tanpa tunai telah begitu efektif, praktis masyarakat tidak lagi membawa-bawa uang tunai. Reformasi sektor keuangan sempat menciptakan guncangan, namun realitanya ada kebutuhan stabilitas ekonomi yang mensyaratkan reformasi yang gradual dan menjamin kepentingan masyarakat banyak ketimbangan keuntungan korporasi semata. Dengan kehadiran teknologi Kecerdasan Artifisial dan Big Data Analytics, pelayanan pelanggan dapat diperbaiki dan dijamin keamanannya.

Visi Indonesia Digital (VID) Menuju Indonesia Emas 2045

Sejak diluncurkan 2023 oleh Kemenkominfo, VID didesain untuk menjawab tantangan kesenjangan digital, mendorong pembangunan infrastruktur digital yang merata dan inklusif, serta mendorong inovasi dan kewirausahaan di Indonesia. Sejumlah program BRI telah diarahkan untuk menciptakan ekosistem infrastruktur yang diharapkan akan lebih baik.

Dibanding dengan pertumbuhan e-commerce di Indonesia yang begitu dinamis, pengembangan sektor manufaktur cerdas masih belum kuat geliatannya. Ada indikasi yang bisa diharapkan. Tahun lalu, Menteri Perindustrian RI menyebutkan bahwa sektor manufaktur RI memasuki Top 10 Manufaktur Global dengan kontribusi mencapai 1,4% dari manufaktur global.

Output industri tahun 2020 sebesar US$210,4 miliar, meningkat menjadi US$228,32 miliar tahun 2021 dan di tahun 2022 meningkat lagi menjadi US$241,87 miliar. Hal ini jelas berdampak positif pada sektor transportasi, energi, pertanian, perkebunan, dan kelautan yang merupakan sumber bahan baku dan input produksi sektor manufaktur. Laporan UNIDO juga mencatat bahwa terhitung sejak 2020, trend tingkat pertumbuhan manufaktur RI ada di peringkat 2 (5%) dan China di peringkat 3 (3,5%).

首页上一页123全文 3 下一页

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn