Bahasa Indonesia

Transformasi Digital dan Modernisasi Tiongkok: Pembelajaran bagi Indonesia dan Dunia

criPublished: 2024-07-25 09:48:38
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Christine Susanna Tjhin

Direktur Komunikasi dan Kajian Strategis - Gentala Institute, Indonesia

Sejak Kebijakan Reformasi dan Pintu Terbuka era Deng Xiaoping, Tiongkok telah mengalami beberapa lompatan modernisasi yang tidak hanya mengangkat rakyat Tiongkok keluar dari lubang kemiskinan, namun juga menempatkan Tiongkok di posisi kepemimpinan global bersama sejumlah negara maju lainnya.

Lompatan terkini marak di ranah teknologi tinggi dan digital, di mana transformasi digital Tiongkok telah lebih jauh melontarkan proses modernisasinya. Pemerintah Tiongkok memang memegang peran utama dalam menelurkan peraturan dan kebijakan, meski tentunya di saat sama, peran sektor swasta dan investasi asing juga tidak bisa disepelekan. Banyak pelajaran inspiratif dari Tiongkok yang bisa kita tarik untuk membantu proses modernisasi Indonesia.

Transformasi digital (TD) Tiongkok didorong oleh beberapa sektor utama: Manufaktur, Agrikultur, Keuangan, Layanan Teknologi Informasi, Ekonomi Digital, Logistik dan Rantai Pasokan, serta Kesehatan.

Mengingat kondisi Indonesia, terutama terkait dengan risiko de-industrialisasi yang sedang kita khawatirkan, makalah ini akan menarik contoh dari sektor industri manufaktur di Tiongkok.

Kebijakan Mendorong TD di Sektor Manufaktur

Pemerintah Tiongkok telah mengupayakan agar rangkaian solusi cerdas dapat diintegrasikan ke dalam proses manufaktur, antara lain: Internet of Things seluler, Cloud computing, robotika, Big Data dan Kecerdasan Buatan (AI). Dengan agenda Inisiatif Manufaktur Cerdas dan strategi 《中国制造2025》, misalnya, pemerintah Tiongkok memfokuskan kebijakan digitalisasi sektor industri untuk menumbuhkan Kekuatan Produktif Baru yang berkualitas.

Pemerintah mendorong percobaan pembentukan Bengkel Digital dan Pabrik Cerdas. Dalam liputan China Daily disebut bahwa hingga September 2023, jumlahnya telah mencapai hampir 8.000, sepertiganya telah menyelesaikan proses transformasi digital dan 209 telah menjadi pusat demo Pabrik Cerdas kaliber global.

Kemajuan yang tercatat dari pabrik-pabrik tersebut: Penyingkatan waktu penelitian dan pengembangan produk (waktu yang digunakan berkurang 20,7%); Peningkatan efisiensi produksi (34,8%); dan Penurunan jumlah produk cacat (27,4%).

Prioritas Digitalisasi sektor UKM

Prioritas lainnya mencakup peningkatan kapasitas teknologi dan digital bagi UKM melalui pembaruan teknologi sarana, prasarana serta perangkat UKM. Kebijakan terbaru dapat dilihat dalam “Pedoman Transformasi Digital UKM” yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok pada November 2022. Di sana dijelaskan sejumlah upaya pemerintah dalam memfasilitasi transformasi digital yang ilmiah dan efisien bagi UKM, penyedia layanan transformasi digital, dan otoritas lokal. Termasuk di dalamnya: Digitalisasi manajemen, layanan dan penilaian kinerja, serta integrasi dengan platform Internet industri.

Pedoman ini juga menekankan pembangunan hubungan simbiosis antara perusahaan besar yang membangun platform digital dan UKM yang memperoleh manfaat dari platform tersebut. Dukungan berbentuk pendanaan, layanan (services), dan peningkatan kapasitas manusia, seiring dengan optimalisasi lingkungan eksternal dan ekosistem digital. Provinsi Shenzhen dan Guangdong telah secara agresif menguji-coba subsidi untuk upaya digitalisasi UKM setempat, terutama terkait efisiensi konsumsi energi listrik.

Strategi Inovasi Kolaboratif

Yang tak kalah penting adalah program Inovasi Kolaboratif, di mana integrasi sektor hulu dan hilir akan dipermudah dan dipercepat. Pemerintah mendorong perusahaan untuk menyiapkan “unit manufaktur cerdas” untuk mengekspor pengalaman transformasi digital mereka ke perusahaan lain di sektor hulu dan hilir, sehingga menciptakan sinergi di seluruh rantai industri.

123全文 3 下一页

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn