Bahasa Indonesia

Wang Yi Hadiri Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB Ke-79

CRIPublished: 2024-09-29 15:50:01
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Pada tanggal 28 September waktu setempat, Anggota Politbiro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menghadiri Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York Markas Besar PBB, dan menyampaikan pidato yang berjudul “Berorientasi pada masa depan, terus merintis perjalanan, bergandengan tangan bersama membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Umat Manusia”.

Wang Yi mengatakan, umat manusia kembali berdiri di persimpangan jalan sejarah. Yang kita hadapi pertama adalah sebuah dunia yang kacau balau, masalah-masalah seperti gangguan keamanan, ketidakseimbangan pembangunan dan kegagalan tata kelola semakin menonjol, berbagai konflik, konfrontasi antar negara dan kontradiksi geografis terus bermunculan, rakyat semakin khawatir terhadap masa depan bumi ini. Sementara itu, kita sedang menyambut sebuah dunia yang penuh harapan. Tren zaman menuju multipolaritas dan globalisasi sangat besar dan tidak dapat dihentikan. Keinginan negara-negara Global South akan modernisasi tak pernah lebih kuat daripada saat ini. Langkah kita menuju modernisasi tidak pernah lebih tegas daripada sekarang. PBB membawa harapan indah rakyat berbagai negara terhadap perdamaian abadi dan kemakmuran bersama, dan telah menyaksikan perjalanan gemilang masyarakat internasional yang bersolidaritas dan bekerja sama mengejar kemajuan. Presiden Tiongkok Xi Jinping berkali-kali menekankan, peran PBB hanya boleh ditingkatkan, tidak boleh dikurangi. Menghadapi perubahan situasi yang belum pernah terjadi dalam seratus tahun ini, imbauan Tiongkok adalah menyesuaikan diri dengan arus perkembangan zaman, berfokus pada arah kemajuan manusia, dan membuat pilihan sejarah yang tepat. Anjuran Tiongkok adalah membentuk pola keamanan yang abadi dan stabil, pola pembangunan yang makmur bersama, pola peradaban yang saling bertukar dan belajar, serta pola pemerintahan yang berkembang bersama dan berbagi bersama.

Wang Yi menunjukkan, di dunia masa kini, berbagai negara senasib sepenanggungan. Tak ada negara mana pun yang dapat hidup sendiri. Berbagai negara hendaknya menjunjung pandangan keamanan yang bersama, komprehensif, bekerja sama dan berkelanjutan, menyelesaikan perselisihan dan konfrontasi melalui dialog dan konsultasi, serta mendorong pembentukan hubungan internasional tipe baru yang saling menghormati, setara dan adil, bekerja sama dan menang bersama.

Di dunia masa kini, pembangunan berbagai negara saling berintegerasi. Mewujudkan modernisasi adalah hak sah rakyat berbagai negara, bukan hak eksklusif yang dimiliki negara mana pun. Dalam perjalanan modernisasi, tidak ada negara mana pun yang boleh tertinggal. Hendaknya memprakarsai globalisasi yang inklusif, dan dengan tegas menentang unilateralisme dan proteksionisme.

Di dunia masa kini, berbagai peradaban memiliki ciri khasnya masing-masing. Hendaknya menghormati keberagaman peradaban, menggantikan perselisihan peradaban dengan pertukaran antar peradaban, dan menggantikan konflik dengan saling pembelajaran, hendaknya memprakarsai nilai bersama seluruh umat manusia yang menjunjung perdamaian, perkembangan, kesetaraan, keadilan, demokrasi dan kebebasan, serta menentang konfrontasi ideologis, hendaknya saling menghormati dengan kesetaraan, dan saling mendukung dengan sikap toleransi.

Di dunia masa kini, kedaulatan setiap negara sama derajat. Sejumlah besar negara Global South sedang berkembang, zaman dengan kekuasaan satu atau dua negara sudah lewat. Hendaknya memprakarsai multipolarisasi yang setara dan tertib, melaksanakan multilateralisme sejati, menentang hegemonisme dan politik kekuasaan, serta mendorong tata kelola global berkembang ke arah yang lebih adil dan rasional.

Sementara itu, Wang Yi menguraikan pendirian Tiongkok mengenai krisis Ukraina dan masalah-masalah Palestina, Afganistan dan Semenanjung Korea, serta mengajukan gagasan Tiongkok mengenai penyempurnaan tata kelola global.

12全文 2 下一页

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn