Solidaritas Global South: Peran Strategis Tiongkok dan Indonesia dalam Membangun Tata Kelola Global yang Inklusif
Indonesia dan Warisan Semangat Bandung
Sebagai penggerak Konferensi Asia-Afrika 1955, Indonesia tetap mengedepankan prinsip-prinsip kesetaraan, non-intervensi, dan hidup berdampingan secara damai. Semangat Bandung menjadi dasar bagi pendekatan kebijakan luar negeri Indonesia, yang relevan dalam menghadapi tantangan global saat ini, seperti ketidaksetaraan ekonomi dan perubahan iklim.
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Tiongkok menandai penguatan hubungan bilateral melalui inisiatif seperti BRI dan kerja sama dalam pengembangan energi bersih. Namun, Indonesia tetap menghadapi tantangan seperti potensi jebakan utang, yang memerlukan transparansi dan tata kelola yang baik dalam pelaksanaan proyek-proyek strategis.
Kolaborasi untuk Melawan Warisan Neokolonialisme
Pendekatan postkolonialisme memberikan kerangka kritis untuk memahami bagaimana negara-negara Global South, termasuk Tiongkok dan Indonesia, berupaya melawan warisan kolonialisme yang masih mendominasi struktur global. Reformasi yang diusulkan Tiongkok di G20 dan dukungan Indonesia terhadap multilateralisme mencerminkan upaya untuk menciptakan narasi baru yang lebih inklusif dan adil.
Kerja sama antara kedua negara juga mencerminkan keberanian untuk menantang dominasi Global North dengan mempromosikan kemandirian ekonomi dan solidaritas politik. Hal ini terlihat dalam komitmen mereka untuk memperjuangkan solusi dua negara bagi Palestina dan peran aktif dalam mitigasi perubahan iklim.
Menjadikan Hubungan Sebagai Model Kemitraan Global South
Hubungan strategis antara Tiongkok dan Indonesia kini mencakup lima pilar utama: politik, ekonomi, budaya, maritim, dan keamanan. Dengan memperkuat kerja sama di berbagai bidang, kedua negara tidak hanya mempromosikan pembangunan yang inklusif tetapi juga menciptakan contoh kemitraan strategis yang dapat ditiru oleh negara berkembang lainnya.
Sebagai pemimpin Global South, Tiongkok dan Indonesia berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih inklusif melalui reformasi lembaga internasional, promosi nilai-nilai Asia, dan dukungan terhadap visi pembangunan seperti Indonesia Emas 2045.
Menuju Tata Kelola Global yang Inklusif
Tiongkok dan Indonesia berada di garis depan upaya untuk mengubah tatanan dunia yang tidak adil. Dengan memanfaatkan platform multilateral, memperkuat solidaritas Global South, dan membangun model pembangunan inklusif, kedua negara ini menawarkan visi baru untuk tata kelola global.
Namun, keberhasilan ini memerlukan pengelolaan yang cermat agar terhindar dari jebakan ketergantungan ekonomi dan tekanan geopolitik. Dalam era multipolar ini, multilateralisme dan Semangat Bandung tetap relevan sebagai panduan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan bagi semua bangsa.
Penulis menilai pentingnya Tiongkok dan Indonesia melihat Global South sebagai aktor utama, bukan lagi sekadar pelengkap dalam sistem internasional, denganTiongkok dan Indonesia sebagai pemimpin dalam perjuangan menuju dunia yang lebih setara.
Kemudian, dengan Semangat Bandung dan reformasi multilateral yang dipimpin Tiongkok, kedua negara diharapkan terus memperkuat solidaritas Global South sebagai kekuatan utama dalam menghadapi tantangan global.
Dengan mengedepankan nilai-nilai inklusi, kerja sama, dan keadilan, Indonesia dan Tiongkok dapat menjadi pemimpin dalam perjuangan untuk menciptakan dunia yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan. Kolaborasi mereka adalah bukti nyata bahwa negara-negara berkembang memiliki potensi untuk mendefinisikan ulang tata kelola global demi masa depan yang lebih baik untuk seluruh umat manusia.
Selain itu, komitmen China untuk menciptakan dunia yang lebih damai, inklusif, dan sejahtera. Dengan mengintegrasikan filosofi tradisional China dan pemikiran modern, CCD menawarkan kerangka baru bagi tata kelola global yang melampaui pendekatan tradisional berbasis kekuatan dan dominasi.
China, melalui CCD, tidak hanya memperkuat perannya sebagai kekuatan global, tetapi juga menginspirasi komunitas internasional untuk bekerja sama membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia. Dalam era yang semakin kompleks ini, visi CCD menjadi panduan penting untuk mewujudkan dunia yang lebih harmonis dan berkelanjutan.