Bahasa Indonesia

Sinergitas untuk Meningkatkan Daya Saing Global antara Indonesia dan Tiongkok

criPublished: 2024-05-29 12:02:52
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

5. Memperdalam kerjasama bidang pendidikan, seperti menambah kuota beasiswa dari kedua belah pihak. Upayakan ada beasiswa untuk lulusan pondok pesantren, mengingat alumni pesantren akhir-akhir ini banyak yang menjadi pemimpin dari level lokal sampai nasional. Dan perlu juga diadakan program magang untuk lulusan-lulusan baru (fresh graduated).

6. Meningkatkan program pertukaran pemuda kedua negara. Pemuda adalah para calon pemimpin bangsa, sehingga menjadi investasi bagi keberlangsungan hubungan kedua negara.

7. Perlunya pertukaran ide dari tokoh-tokoh masyarakat (civil society leader). Mengingat, di Indonesia, tokoh masyarakat/ tokoh agama, adalah bagian dari infrastruktur sosial di masyarakat. Opini publik kebanyakan masih sangat dipengaruhi oleh opini-opini yang bersumber dari tokoh-tokoh tersebut. Menurut survey, masih ada sekitar 27% dari rakyat Indonesia yang memperlihatkan pandangan negatif terhadap Tiongkok. Sebaliknya, sebagian warga Tiongkok juga masih memandang Indonesia sebagai negara yang diskriminatif terhadap orang Tionghoa. Sebab itu, dengan adanya program kunjungan dua arah para tokoh masyarakat/ tokoh agama dapat mengurangi/ menghilangkan sentimen dan persepsi negatif, kesalahpahaman yang seharusnya tidak berkembang di masyarakat.

8. Pemerintah Indonesia perlu memperhatikan hal-hal yang dapat mengganggu perkembangan hubungan Indonesia-Tiongkok. Misalnya, harus lebih hati-hati dalam menyikapi hal-hal yang berpotensi memicu kecemburuan sosial di masyarakat. Meningkatnya perdagangan dan investasi Tiongkok di Indonesia, tentu berpengaruh pada peningkatan jumlah pekerja/ teknisi Tiongkok yang datang ke Indonesia. Jangan sampai menimbulkan kesan seolah warga Tiongkok mengambil alih pekerjaan para pekerja/ teknisi lokal Indonesia. Setiap kesan miring dapat memicu semangat anti-Tiongkok.

Sinergitas Indonesia-Tiongkok diperlukan untuk mewujudkan visi yang sejalan: Indonesia menuju Poros Maritim Dunia (PMD) dan Tiongkok menjadi Episentrum kekuatan politik dan ekonomi-maritim global melalui strategi kebijakan Maritime Silk Road (MSR) dalam mekanisme Belt and Road Initiative.

首页上一页123 3

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn