Bahasa Indonesia

Inisiatif Keamanan Global Xi Jinping dalam Konteks Hubungan Internasional: Perspektif Marxis

CRIPublished: 2024-04-15 10:35:07
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Harryanto Aryodiguno, Ph.D

Dalam pidato pembukaan Forum Boao untuk Asia tahun 2022, Presiden Xi Jinping memperkenalkan Inisiatif Keamanan Global sebagai respons terhadap tantangan keamanan global. Artikel ini menganalisis inti dari Inisiatif Keamanan Global yang dikemukakan oleh Xi Jinping, yaitu "Enam Konsistensi," serta implikasinya dalam konteks hubungan internasional. Dengan menggunakan pendekatan teoritis Marxis dalam hubungan internasional, artikel ini mengeksplorasi inisari Inisiatif Keamanan Global dengan prinsip-prinsip solidaritas, persamaan, dan kerjasama internasional. Analisis ini menggambarkan bagaimana Inisiatif Keamanan Global Xi Jinping tidak hanya mencerminkan kontribusi Tiongkok terhadap perdamaian global, tetapi juga relevan dengan pandangan Marxis tentang hubungan internasional.

Inisiatif Keamanan Global merupakan hasil penerapan penting dari pemikiran diplomasi Xi Jinping dalam domain keamanan internasional, dan juga merupakan peningkatan dan anti tesis terhadap teori keamanan geopolitik Barat. Inisiatif ini mengusung "Enam Konsistensi" sebagai inti utamanya, yaitu: konsistensi pada pandangan keamanan bersama, komprehensif, kerja sama, dan berkelanjutan; konsistensi pada penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah semua negara; konsistensi pada prinsip dan tujuan Piagam PBB; konsistensi pada penekanan terhadap kekhawatiran keamanan yang wajar yang ada pada setiap negara; konsistensi pada penyelesaian perbedaan dan sengketa antar negara melalui dialog dan negosiasi damai; dan konsistensi pada pemeliharaan keselamatan baik di ranah tradisional maupun non-tradisional.

Inisiatif yang besar ini jelas menjawab tantangan zaman, yaitu "Apa konsep keamanan yang dibutuhkan dunia saat ini, dan bagaimana negara-negara dapat mencapai keamanan bersama". Ini menyumbangkan kebijaksanaan Tiongkok dalam mengatasi defisit perdamaian manusia, dan menyediakan solusi Tiongkok untuk tantangan keamanan internasional.

Prinsip dan teori inti Inisiatif

Pada tahun 2014, Presiden Xi Jinping pertama kali mengusulkan pandangan baru tentang keamanan bersama, komprehensif, kerja sama, dan berkelanjutan, yang mendapat respon dan pengakuan luas dari masyarakat internasional. Inti dari pandangan keamanan ini adalah mendorong konsep keamanan bersama, menghormati dan menjamin keamanan setiap negara; mementingkan strategi yang komprehensif, mengkoordinasikan pemeliharaan keamanan di ranah tradisional dan non-tradisional, serta mempromosikan tata kelola keamanan yang harmonis; memperjuangkan jalan kerjasama, mewujudkan keamanan melalui dialog politik dan perundingan damai; dan mencari keamanan yang berkelanjutan, mengembangkan solusi untuk mengatasi konflik, membersihkan akar-akar ketidakamanan. Kita percaya bahwa hanya keamanan yang didasarkan pada moral dan konsep yang benar, yang akan menjadi keamanan yang kuat dan benar-benar berkelanjutan.

Kesetaraan, kedaulatan dan non-intervensi dalam urusan dalam negeri adalah prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan prinsip-prinsip fundamental dalam hubungan internasional modern. Kita berpendapat bahwa negara, tanpa memandang ukuran, kekuatan, atau kekayaan, adalah negara yang setara dalam masyarakat internasional, dan urusan dalam negeri setiap negara tidak boleh diintervensi. Kedaulatan dan martabat harus dihormati, dan hak untuk memilih jalur pembangunan dan sistem sosial harus dijaga.

Piagam PBB memuat refleksi mendalam atas pelajaran pahit yang diperoleh dari dua perang dunia. Ini mencerminkan upaya manusia untuk mencapai keamanan kolektif dan perdamaian abadi. Berbagai konflik dan ketidakadilan yang terjadi di dunia saat ini bukanlah karena tujuan dan prinsip Piagam PBB sudah ketinggalan zaman, tetapi karena tidak efektifnya perlindungan dan pelaksanaannya. Tiongkok menyerukan untuk menerapkan multilateralisme yang sesungguhnya, untuk mempertahankan sistem internasional berpusat pada PBB, sistem hukum internasional berbasis Piagam PBB, serta prinsip-prinsip dasar dalam hubungan internasional berlandaskan Piagam PBB, mempertahankan otoritas PBB dan peran utama dalam sistem global dalam pembangunan perdamaian dan keamanan dunia.

12全文 2 下一页

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn