Negara-Negara Maju Diimbau untuk Berikan Dukungan Dana Iklim kepada Negara-negara Berkembang
COP29 atau Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim ke-29 (UNFCCC) ditutup di Baku, Ibu kota Azerbaijan pada hari Minggu lalu (24/11). Para pihak akhirnya mencapai konsensus mengenai target kuantitatif kolektif baru untuk dana iklim, serta rincian implementasi Pasal 6 Persetujuan Paris. Di depan jumpa pers hari Senin kemarin (25/11), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menanggapi pertanyaan wartawan mengenai hal tersebut. Ia mengatakan, hasil konferensi tersebut mencerminkan prinsip tanggung jawab bersama tapi berbeda, serta memperlihatkan upaya dan keinginan bersama seluruh dunia untuk mengatasi perubahan iklim.
Mao Ning menyatakan, konferensi tersebut berhasil menetapkan target kuantitatif kolektif baru untuk dana iklim, menuntut negara-negara maju terlebih dahulu menyediakan atau memobilisasi dana setidaknya 300 miliar USD setiap tahun sebelum tahun 2035, untuk mendukung aksi iklim negara-negara berkembang. Target itu merupakan kelanjutan dari target dana tahunan sebesar 100 miliar USD yang dijanjikan oleh negara-negara maju pada tahun 2009.
Mao Ning mengatakan, “Dana iklim adalah dukungan penting kepada negara-negara berkembang untuk mengatasi perubahan iklim. Tiongkok mengimbau negara-negara maju untuk dengan sungguh-sungguh memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya dalam menyediakan dana kepada negara-negara berkembang, dan mendukung aksi global untuk mengatasi perubahan iklim. Tiongkok akan terus meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan, serta menyediakan dukungan sedapat mungkin kepada negara-negara berkembang lainnya”.