Bahasa Indonesia

Masalah Utang Negara AS dengan Serius Menghambat Pemulihan Ekonomi Global

criPublished: 2023-06-09 15:29:18
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam juma pers rutin hari Kamis (8/6) kemarin menunjukkan, Amerika Serikat telah lama menyalahgunakan hegemoni dolarnya secara sewenang-wenang serta secara sembarangan berutang, mengekspor inflasi ke seluruh dunia, sehingga dengan serius menghambat pemulihan ekonomi global.

Laporan Pemantauan Utang Global yang dirilis oleh Institut Keuangan Internasional baru-baru ini menunjukkan, sejauh ini skala utang global telah mencapai US$305 triliun, di antaranya skala utang negara AS menempati urutan pertama, sehingga menimbulkan kekhawatiran masyarakat internasional terhadap biaya pengeluaran dan kredit pemerintah AS.

Seputar hal itu, Wang Wenbin menyatakan, sebagai ekonomi terbesar di dunia dan negara penerbit mata uang internasional utama, kondisi keuangan dan pilihan kebijakan AS mempunyai efek luapan yang penting bagi ekonomi dunia, maka AS harus melaksanakan kebijakan keuangan dan mata uang yang bertanggung jawab. Akan tetapi, AS telah lama menyalahgunakan hegemoni dolarnya secara sewenang-wenang, sembarangan berutang dan mengalihkan krisis kepada negara lain, melakukan pelonggaran kuantitatif tanpa batas, serta mengekspor inflasi kepada seluruh dunia, sehingga memperparah masalah utang sejumlah ekonomi baru dan negara-negara berkembang, dan menyebabkan perekonomian mereka terhantam parah. Perbuatan AS tersebut telah dengan serius menghambat rehabilitasi ekonomi global. Hal ini sekali lagi membuktikan perkataan mantan Menteri Keuangan AS, John Bowden Connally yang berbunyi, “Dolar adalah mata uang kami, tapi adalah masalah kalian.”

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn