Kemenlu Tiongkok: Desak Pihak Filipina Hormati Fakta, Patuhi Komitmen dan Berhenti Provokasi
Belakangan ini, Penasihat Keamanan Nasional Filipina Eduardo Ano, Menteri Pertahanan Filipina Gilbert Teodoro dan Kementerian Luar Negeri Filipina secara terpisah mengeluarkan pernyataan, menyangkal berbagai perjanjian yang dicapai antara Tiongkok dan Filipina mengenai masalah Terumbu Karang Ren'ai Jiao termasuk “model baru”. Mengenai hal ini, Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian dalam jumpa pers hari Senin kemarin (6/5) menunjukkan bahwa perkataan pihak Filipina terkait tidak dapat menyangkal fakta objektif bahwa Tiongkok dan Filipina pernah mencapai “Perjanjian Tuan-tuan”, pemahaman internal dan “model baru”. Pihak Tiongkok mendesak pihak Filipina untuk menghormati fakta, mematuhi komitmen, serta menghentikan pelanggaran hak dan provokasinya.
Lin Jian menyatakan bahwa pihak Tiongkok selalu berusaha mengelola perselisihan maritim termasuk Terumbu Karang Ren'ai Jiao melalui dialog dan koordinasi bersama dengan Filipina, baik “Perjanjian Tuan-tuan”, pemahaman internal maupun “model baru”, telah mencerminkan upaya dan ketulusan Tiongkok.
Pertama-tama, Tiongkok dan Filipina telah mencapai “Perjanjian Tuan-tuan” melalui komunikasi dan negosiasi yang intensif pada akhir tahun 2021. Pada masa awal pemerintah Filipina periode saat ini, kedua pihak masih melaksanakan “Perjanjian Tuan-tuan”, sampai bulan Februari 2023, Filipina tidak menaati perjanjian ini lagi.
Kedua, pada bulan September 2023, pihak Tiongkok mengundang Utusan Khusus Presiden Filipina untuk Urusan Tiongkok berkunjung ke Tiongkok untuk melakukan negosiasi, kedua pihak mencapai pemahaman internal mengenai pengelolaan situasi di Terumbu Karang Ren'ai Jiao, pemahaman tersebut disetujui oleh pemimpin Filipina dan telah dilaksanakan satu kali dalam pengiriman pasokan ke Terumbu Karang Ren'ai Jiao selanjutnya, kemudian diabaikan oleh pihak Filipina.
Ketiga, pada awal tahun ini, pihak Tiongkok berulang kali mengadakan perundingan dengan Komando Daerah Militer Barat Filipina melalui saluran diplomatik, dan mencapai kesepakatan “model baru” untuk pengiriman pasokan ke Terumbu Karang Ren'ai Jiao, pihak militer Filipina berulang kali memastikan bahwa “model baru” tersebut telah disetujui oleh rantai komando menyeluruh termasuk Menteri Pertahanan Filipina dan Penasihat Keamanan Nasional Filipina. “Model baru” kembali diabaikan oleh pihak Filipina setelah mereka melaksanakan satu kali pengiriman pasokan pada tanggal 2 Februari.
Lin Jian menyatakan bahwa perkataan pihak Filipina terkait tidak bisa menyangkal fakta objektif bahwa Tiongkok dan Filipina pernah mencapai “Perjanjian Tuan-tuan”, pemahaman internal dan “model baru”. Lin Jian menekankan bahwa pemahaman dan kesepahaman tersebut bertujuan untuk mengelola perselisihan, menghindari konflik, membangun rasa saling percaya, serta menjaga perdamaian dan kestabilan di perairan Terumbu Karang Ren'ai Jiao. Pihak Tiongkok mendesak pihak Filipina untuk mematuhi prinsip dasar hubungan internasional, menghormati fakta, menaati komitmen, menghentikan pelanggaran hak dan provokasi, serta dengan sungguh-sungguh kembali ke jalur tepat untuk menyelesaikan perselisihan bersama Tiongkok melalui dialog dan konsultasi.