Indonesia Movie Weekend Festival 2024 Sukses Memperkenalkan Indonesia sebagai Destinasi Syuting Film
Shierly Kosasih – CEO Adhya Pictures
Gandhi Priambodo – CEO Nanyang Bridge Media
Ihsan Chardiansyah – Kepala B2B Marketing dan Komunikasi di Produksi Film Negara
Tony LV – Komite Investasi Asosiasi Film Tiongkok
Muhammad Soleh Artiawan – Ketua Tim Perizinan Film di Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Indonesia
Herawan Sukohaji – Atase Imigrasi KBRI Beijing
Celerina Judisari – Kepala Divisi Bisnis dan Pembiayaan di Badan Perfilman Indonesia
“Setelah pelonggaran pembatasan perjalanan, terdapat minat yang luar biasa dari rumah produksi Tiongkok untuk membuat film di Indonesia. Selama tahun 2022-2023, KBRI Beijing menerima tiga permintaan untuk syuting film di Indonesia. Setidaknya terdapat 3 alasan mengapa Indonesia layak menjadi destinasi Lokasi syuting film yaitu kekayaan warisan budaya, fasilitas dan SDM yang mumpuni, serta biaya pembuatan film yang efektif dan efisien,” ujar Dewi Avilia, Counsellor/ Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Beijing saat membuka Simposium.
Simposium ini membahas perkembangan industri film di Indonesia dan Tiongkok serta peluang kerja sama produksi film antar kedua negara. Diskusi ini menjadi platform untuk berbagi wawasan tentang bagaimana Indonesia, dengan kekayaan alam dan budayanya, dapat menjadi latar yang ideal untuk produksi film internasional termasuk proses perizinan untuk melakukan syuting film di Indonesia.
Indonesia Movie Weekend Festival juga memperkenalkan Indonesia sebagai lokasi syuting yang potensial bagi industri perfilman internasional. Dengan keindahan alam seperti Danau Toba, Bali, Jakarta, hingga Yogyakarta, serta dukungan dari pemerintah Indonesia, para pembuat film di Tiongkok diajak untuk mempertimbangkan Indonesia sebagai tempat produksi yang menarik dan efisien.
Festival ini mempersembahkan empat film yang menggambarkan berbagai genre dan tema:
Kadet 1947 - Drama sejarah tentang perjuangan para penerbang muda Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, yang berhasil memukau penonton dengan visual dan alur cerita yang kuat.
Glenn Fredly The Movie - Biopik yang mengisahkan kehidupan dan warisan musik Glenn Fredly, seorang musisi legendaris Indonesia yang sangat dicintai.
Gampang Cuan - Drama komedi yang menghibur sekaligus penuh makna tentang dinamika keluarga dan perjuangan finansial.
Tulang Belulang Tulang - Komedi petualangan yang menghangatkan hati tentang perjalanan keluarga dalam menghadapi adat tradisional di era modern.
Pemutaran film di festival ini berhasil membawa audiens Tiongkok lebih dekat dengan berbagai aspek kehidupan Indonesia, dari sejarah hingga budaya kontemporer.
Para penonton dan pelaku industri film yang hadir memberikan tanggapan positif atas kualitas film-film Indonesia yang diputar. Mereka terkesan dengan kedalaman cerita, kualitas produksi, serta potensi kerjasama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan Tiongkok dalam industri film. Para pembicara simposium juga menekankan pentingnya kolaborasi budaya melalui film sebagai sarana mempererat hubungan antarbangsa.