Siapakah yang Mengubah Status Quo Terumbu Karang Ren’ai Jiao
Tiongkok selalu berusaha mengendalikan situasi terumbu karang Ren’ai Jao, memelihara dialog dan komunikasi dengan Filipina dengan sikap yang bertanggung jawab, dan telah berkali-kali mencapai kesepahaman internal dan pengaturan. Tapi yang membingungkan adalah, mengapa pemerintahan Ferdinand Romualdez Marcos berkali-kali menyangkal hal tersebut? Mengapa Kementerian Pertahanan Filipina menolak untuk menangani perselisihan tersebut dengan baik melalui dialog dan konsultasi dengan Tiongkok? Jika “Gentlemen’s Agreement” dicapai antara pemerintah Filipina yang sebelumnya dengan Tiongkok, tapi “mode baru” yang tercapai antara pemerintah Filipina saat ini dengan Tiongkok, dan telah terbukti dapat mengendalikan perselisihan dan menghindari bentrokan, tapi mengapa Filipina meninggalkan perjanjian tersebut setelah hanya diimplemantasikan satu kali? Sebenarnya siapa yang mengambil keputusan untuk meninggalkan “mode baru” tersebut? Apakah pengendalian perselisihan dan penghindaran bentrokan telah mengganggu kepentingan pihak tertentu?
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian menekankan, pernyataan terkait Filipina tak dapat menyangkal fakta objektif “Gentlemen’s Agreement, kesepahaman internal dan “mode baru”. Kesepahaman dan persetujuan tersebut bertujuan untuk mengendalikan perselisihan dan menghindari bentrokan, membangun kepercayaan satu sama lain, serta memelihara perdamaian dan kestabilan di perairan terumbu karang Ren’ai Jiao. Tiongkok mendesak Filipina untuk menaati norma dasar hubungan internasional, menghormati fakta, memenuhi komitmen, menghentikan provokasi, dan kembali ke jalur tepat untuk menangani perselisihan dengan Tiongkok.