Kesan Orang Indonesia terhadap KCJB
“Keren”, “praktis”, “manufaktur cerdas Tiongkok”, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang akan segera beroperasi sedang viral di berbagai platform medsos Indonesia. Belakangan ini, presenter dari Pusat Penyiaran Asia Afrika CMG bahasa Indonesia menuju Jakarta dan lapangan konstruksi KCJB, melalui wawancara jalanan menampilkan respon orang Indonesia terhadap KCJB, memulai kegiatan multi media landmark baru “Sabuk dan Jalan”.
KCJB adalah proyek ikonik inisiatif “Sabuk dan Jalan” dan kerja sama Tiongkok-Indonesia, merupakan proyek konstruksi pertama kereta cepat Tiongkok di luar negeri dengan seluruh sistem, seluruh unsur dan seluruh rantai industri.
Menyinggung KCJB, para responden sangat bangga dan merasa terkejut pada perubahan besar waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung yang dipersingkat dari 3 jam sampai hanya 40 menit saja. Di samping terkejut dengan kecanggihan teknologi kereta cepat tersebut, mereka juga sangat menantikan kehidupan praktis yang didatangkan oleh kereta cepat tersebut serta efek penggeraknya terhadap ekonomi di daerah sepanjang jalur kereta. Menurut kabar, setelah beroperasi, selain menurunkan tekanan lalu lintas antara Jakarta dan Bandung, KCJB juga akan membantu meringankan polusi udara di Jakarta. Banyak orang menyatakan, setelah resmi beroperasi, mereka akan berebutan membeli tiket untuk naik KCJB, kemudian memperlihatkannya kepada teman-teman di daerah lain melalui platform medsos.
Orang Indonesia memberitahukan wartawan, meskipun sangat gembira dan terharu, namun di Negara Seribu Pulau yang berpopulasi sekitar 300 juta jiwa ini, mereka masih belum puas memiliki kereta cepat dengan panjang 142,3 kilometer saja. Banyak orang mengharapkan, kereta cepat tersebut dapat dibangun sampai kampung halaman mereka masing-masing, agar orang-oang dari lebih banyak daerah dapat merasakan kecepatan Tiongkok. Anak muda yang menerima wawancara berharap, kedua negara dapat memperluas kerja sama di lebih banyak bidang infrakstruktur, memperkenalkan teknologi canggih dan pengalaman Tiongkok ke Indonesia, membantu Indonesia untuk sepenuhnya memanfaatkan dividen demografi, dan melepaskan potensi pembangunannya.