Wakil Tiongkok Imbau untuk Pelihara dan Hidupkan Kembali Efektivitas Resolusi DK PBB
Atas usulan Aljazair, Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat terbuka terkait situasi Jalur Gaza pada hari Rabu kemarin (16/10). Wakil tetap Tiongkok untuk PBB Fu Cong menyatakan, Dewan Keamanan PBB telah meluluskan banyak resolusi terkait situasi Jalur Gaza, dan dengan tegas menuntut gencatan senjata, namun hal tersebut tidak terlaksana secara efektif. Hal ini telah merusak reputasi seluruh sistem PBB. Masyarakat internasional harus menjaga dan menghidupkan kembali efektivitas resolusi DK PBB.
Fu Cong mengatakan, dua minggu yang lalu, Israel tidak melonggarkan sedikit pun aksi militernya di Jalur Gaza, terus menyerang dan membom sekolah dan rumah sakit, serta telah sepenuhnya memutus pasokan barang bantuan kemanusiaan di bagian utara Jalur Gaza, sekali lagi memaksa ratusan ribu orang melakukan evakuasi darurat. Tugas DK PBB adalah menjaga perdamaian, melakukan musyawarah secara intensif, menegaskan pendirian dan menyampaikan keprihatinan saja tidaklah cukup. Membiarkan tragedi di Gaza terus berlanjut adalah hal yang tidak dapat diterima, membiarkan DK PBB berhenti juga sama halnya tidak dapat diterima.
Fu Cong menekankan, hendaknya menjaga dan menghidupkan kembali otoritas hukum kemanusiaan internasional. Israel harus melaksanakan kewajiban hukum kemanusiaan internasionalnya, segera mencabut blokade dan pembatasan pasokan kemanusiaan di seluruh wilayah Gaza, melakukan kerja sama menyeluruh dengan lembaga-lembaga kemanusiaan termasuk PBB, serta memberikan kemudahan dan jaminan keamanan untuk pengangkutan barang bantuan kemanusiaan dan vaksinasi polio.
Fu Cong menyatakan, Resolusi DK PBB memiliki daya ikat terhadap semua negara, dan harus dilaksanakan. Setiap anggota bertanggung jawab membela efektivitas resolusi DK PBB. Dalam hal ini, Tiongkok sangat berharap Amerika Serikat dapat menanggapi seruan kuat masyarakat internasional, mendukung DK PBB mengambil langkah lebih lanjut untuk segera mewujudkan gencata senjata. Menurut laporan, sejak bulan Oktober tahun 2023, AS telah menyediakan bantuan militer senilai lebih dari 17 miliar dolar AS kepada Israel. Dalam situasi dewasa ini, apakah menyediakan senjata secara besar-besaran bermanfaat untuk mewujudkan target resolusi DK PBB, menjadi masalah yang harus dipertimbangkan secara serius.
Fu Cong menunjukkan, melaksanakan “Solusi Dua Negara” dan mewujudkan pendirian negara Palestina yang merdeka adalah jalan keluar satu-satunya untuk menyelesaikan masalah Palestina. Di masa depan, pengaturan tata kelola Jalur Gaza harus didasarkan pada penarikan penuh pasukan Israel, dan haurs diputuskan melalui konsultasi internal rakyat Palestina. Untuk melaksanakan “Solusi dua Negara” harus ada niat politik dari kedua pihak, Israel harus menghentikan tindakannya yang merusak dasar “Solusi Dua Negara”, dan kembali ke jalur tepat “Solusi Dua Negara”. Masyarakat internasional bertanggung jawab menyediakan jaminan internasional bagi pelaksanaan “Solusi Dua Negara”. Tiongkok bersedia terus berperan konstruktif dan terus berupaya untuk mendorong berakhirnya perang sedini mungkin, dan mewujudkan perdamaian kawasan.