Bahasa Indonesia

Kisah Xi Jinping Dengan Festival Pertengahan Musim Gugur

CRIPublished: 2024-09-16 12:14:33
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Festival Pertengahan Musim Gugur atau Tiongchiu adalah hari raya atau momen untuk bersatu kembali antar para anggota keluarga. Sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18, Sekretaris Jenderal Xi Jinping telah berkali-kali memaparkan wawasannya mengenai kekeluargaan dan kebangsaan.

Menjelang Festival Pertengahan Musim Gugur 2015, saat menghadiri resepsi penyambutan yang diselenggarakan oleh kalangan perantau Tionghoa AS di Seattle, AS, Xi Jinping sempat membagi-bagikan kue bulan untuk menyampaikan rasa kepedulian masyarakat di kampung halaman.

"Saya sangat gembira bisa bereuni dengan saudara-saudara setanah air di Seattle yang indah. Festival Pertengahan Musim Gugur sudah di ambang pintu. Semakin medekati hari raya, semakin merindukan keluarga. Saya tahu bahwa semua orang di sini merindukan tanah air dan kerabat yang berjarak jauh, begitu juga sebaliknya,” tutur Xi Jinping.

Sebagai salah satu festival tradisional penting bangsa Tionghoa, Festival Pertengahan Musim Gugur memiliki warisan sejarah dan budaya yang kuat serta menanggagung darah dan ikatan kekeluargaan. Jika keluarga rukun, jadi segalanya lancar. Kemakmuran negara dan kebangkitan bangsa pada akhirnya akan terwujud melalui kebahagiaan ribuan keluarga, juga terwujud melalui perbaikan terus kehidupan ratusan juta orang. Xi Jinping berpesan agar terus menjunjung tinggi etika moral keluarga bangsa Tionghoa, meningkatkan keharmonisan keluarga, meningkatkan kecintaan antar kerabat, mendorong generasi selanjutnya bertumbuh dengan sehat, dan mendorong para lansia untuk menempuh kehidupan bahagia, dengan harapan ratusan juta keluarga dapat berperan sebagai fondasi yang kokoh bagi perkembangan negara, kemajuan bangsa dan keharmonisan masyarakat.

Keluarga merupakan “negara terkecil” dan negara terdiri dari ratusan juta keluarga. Jika setiap keluarga baik-baik saja, jadi negara dan bangsa pun akan baik-bai. Jika negara menjadi kuat, maka bangsa pun akan bangkit, dan rakyat akan berbahagia, tapi segalanya hanya akan terwujud melalui kebahagiaan setiap keluarga, terwujud melalui perbaikan kehidupan rakyat. Sementara itu, kita harus menyadari bahwa hanya apabila negara dan bangsa baik-baik, maka barulah keluarga dapat hidup sebaik-baiknya,” tutur Xi Jinping.

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn