Bahasa Indonesia

Atlet renang Tiongkok bungkam tuduhan doping dengan rekor dunia

CRIPublished: 2024-08-11 09:40:34
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Ironisnya, ketika tim renang Tiongkok memenangkan pertandingan, media terkait bungkam dan tidak pernah mengungkit banyaknya tes doping yang dijalani atlet Tiongkok tahun ini. Hal ini jelas bertentangan dengan prinsip pemberitaan objektif yang biasa dipromosikan media Barat.

Di balik kecurigaan yang tidak berdasar ini, terdapat diskriminasi rasial dan supremasi kulit putih yang telah mendarah daging di masyarakat Barat. Pada nomor olahraga yang didominasi negara-negara Barat, atlet kulit putih selalu menjadi protagonis. Ketika atlet kulit putih seperti Phelps meraih banyak medali emas, hanya sedikit yang mempertanyakan kehebatan mereka.

Namun, ketika para atlet Asia, khususnya perenang Tiongkok, berdiri di podium tertinggi, media-media tersebut kerap memilih mempertanyakan atau bahkan mengabaikan latihan keras yang dijalani para atlet Tiongkok selama puluhan tahun.

Barat mencoba menggunakan kendali mereka atas media untuk menyangkal kerja keras para atlet. Mereka menggunakan platform dengan pengaruh publik yang besar seperti Olimpiade untuk mendiskreditkan citra tim renang Tiongkok, sehingga melemahkan pengaruh internasional Tiongkok yang semakin positif dalam beberapa tahun terakhir.

Orang kuat tidak pernah takut dengan keadaan. Kolam renang dangkal di Paris diejek sebagai "kolam lambat". Kedalaman kolam renang Olimpiade ini hanya 2,15 meter, lebih dangkal 85 sentimeter dari kolam sedalam 3 meter yang direkomendasikan oleh Federasi Renang Dunia.

Karena kedalamannya lebih rendah, airnya lebih bergolak saat atlet berenang. Semakin banyak turbulensi berarti semakin banyak hambatan dan gesekan. Pan Zhanle berkata setelah pertandingan: "Hanya mereka yang berenang dengan lambat yang akan merasakan gejolak air, tetapi mereka yang kuat tidak akan terpengaruh."

Kemenangan yang diraih Pan Zhanle dan tim renang Tiongkok membuktikan kepada dunia bahwa dalam arena yang adil , warna kulit dan kewarganegaraan tidak seharusnya dijadikan kriteria penilaian, kompetensi berulah merupakan kunci kemenangan atau kekalahan.

Terkadang, rumor dan fitnah tidak perlu diklarifikasi. Dalam arena pertarungan, perenang Tiongkok telah menggunakan kekuatan mereka untuk menyangkal prasangka dan keraguan.

首页上一页123全文 3 下一页

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn