Bahasa Indonesia

Kemenhan Tiongkok: Buku Putih Pertahanan Jepang Gunakan Tiongkok sebagai Alasan untuk Tingkatkan Kekuatan Militer

CRIPublished: 2024-07-19 14:44:34
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Pada tanggal 12 Juli lalu, rapat kabinet Jepang meluluskan “Buku Putih Pertahanan” versi tahun 2024, menetapkan Tiongkok sebagai tantangan strategis terbesar yang belum pernah ada dalam sejarah Jepang, dan berpendapat bahwa aksi militer Tiongkok semakin aktif, telah berekspansi dari rantai pulau pertama ke rantai pulau kedua, situasi tegang di Taiwan mungkin akan meningkat, dan patroli bersama armada Tiongkok-Rusia adalah hal yang perlu dikhawatirkan.

Menanggapi hal tersebut, Jubir Kementerian Pertahanan Tiongkok Zhang Xiaogang mengatakan, Buku Putih Pertahanan versi baru Jepang tersebut penuh dengan klise, niatnnya tak lebih dari menggunakan Tiongkok sebagai alasan, menipu rakyat Jepang, menyesatkan komunitas internasional dan mencari dalih untuk meningkatkan kekuatan militernya. Tiongkok menyatakan kekecewaannya, menentang tegas hal tersebut dan mengajukan representasi yang serius kepada pihak Jepang.

Tiongkok melakukan aktivitas udara dan laut berdasarkan hukum internasional dan hukum dalam negeri terkait, hal itu sah dan rasional. Pulau Diaoyu dan pulau di sekitarnya adalah bagian dari wilayah Tiongkok sejak dahulu. Taiwan adalah Taiwan milik Tiongkok, masalah Taiwian tidak boleh diintervensi oleh kekuatan luar. Ancaman terbesar bagi perdamaian di Selat Taiwan saat ini adalah kegiatan separatis Kemerdekaan Taiwan serta dukungan eksternal kepada mereka. Kejahatan yang dilakukan Jepang dalam penjajahannya terhadap Taiwan selama 50 tahun tak terhitung banyaknya, mereka seharusnya introspeksi diri dan bertindak hati-hati. Kerja sama pertahanan Tiongkok-Rusia dilakukan di atas dasar tidak bersekutu, tidak berkonfrontasi, dan tidak tertuju pada pihak ketiga. Kerja sama tersebut adil, terbuka dan jujur, bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas internasional dan regional, serta bermanfaat untuk membela keadilan dan kebenaran internasional.

Tiongkok mendesak Jepang untuk menarik pelajaran dari sejarah, berhenti mencoreng Tiongkok, berhenti mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok, bertindak hati-hati di bidang keamanan militer, serta berupaya mendapatkan kepercayaan negara tetangga Asia dan komunitas internasional melalui aksi nyata.

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn