Bahasa Indonesia

Memahami Kebijakan Reformasi Tiongkok di Era Baru Episode-2

CRIPublished: 2024-07-13 06:04:13
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Temukan Cara yang Tepat Dapatkan Hasil Dua Kali Lipat

Pada Tanggal 23 Mei 2024, di Jinan, Provinsi Shandong diadakan sebuah simposium terkait reformasi antar pengusaha dan pakar. Bertepatan dengan Sidang Pleno ke-3 Komite Sentral ke-20 Partai Komunis Tiongkok yang akan diselenggarakan, serta dilaksanakannya pendalaman reformasi secara menyeluruh, Xi Jinping yang sedang melakukan inspeksi ke Shandong secara langsung memimpin simposium kali ini. Berbicara tentang reformasi dan keterbukaan, Xi Jinping mengatakan, “Reformasi memerlukan terobosan dan inovasi, bila menemukan cara yang tepat, akan mendapat hasil dua kali lipat. ”

Pepatah “Menemukan cara yang tepat, akan mendapat hasil dua kali lipat” berasal dari teori Mengsius, salah satu tokoh konfusiunisme pada 2200 tahun yang lalu. Makna di dalamnya ialah, gagasan menentukan jalan keluar, dan cara menentukan hasilnya.

Dalam praktik memperdalam reformasi secara menyeluruh, Xi Jinping telah memahami aturan reformasi, melakukan penyelidikan dan penelitian, menggunakan sudut pandang materialisme dialektis untuk menyelesaikan masalah, dan telah membimbing Tiongkok di era baru mulai berpraktik untuk memperdalam reformasi secara menyeluruh.

Dari “membuat sebagian orang kaya lebih dahulu” sampai berfokus pada “sebuah permainan catur”

Sejak reformasi dan keterbukaan dimulai pada tahun 1978, menurut pemikiran mantan pemimpin Tiongkok Deng Xiaoping, Tiongkok telah mengambil kebijakan yang “membuat sejumlah orang dan sebagian daerah menjadi makmur lebih dahulu, yang makmur lebih dahulu mendorong yang makmur kemudian, sehingga akhirnya mencapai kemakmuran bersama”, kebijakan itu secara efektif mendorong perkembangan ekonomi nasional. Dalam serangkaian dokumen penting Komite Sentral PKT, pihaknya berkali-kali mengakui dan menekankan makna penting dari kebijakan ini. Dengan melakukan perbandingan pada Tiongkok sebelum tahun 1980-an dan Tiongkok setelah tahun 1980-an, mendengar penilaian orang asing terhadap Tiongkok masa kini, melihat status Tiongkok dalam urusan internasional, serta mengecek dompet dan keranjang makanan warga Tiongkok, maka dapat dengan mudah menarik kesimpulan yang positif.

Kebanyakan orang termasuk sejumlah besar warga Tiongkok hanya mengingat kebijakan “makmur lebih dahulu dan makmur kemudian”, namun sebenarnya “makmur bersama” barulah prinsip dasar sosialisme yang tak dapat tergoyahkan. Deng Xiaoping berkali-kali menunjukkan, “Keunggulan terbesar sosialisme ialah kemakmuran bersama, inilah hal yang dapat mencerminkan hakikat dari sosialisme.” Hal ini juga menjelaskan salah satu ciri khas paling nyata warga Tiongkok di era baru yang berupaya mewujudkan modenisasi ala Tiongkok, yaitu modernisasi agar seluruh rakyat makmur bersama. Inilah target Xi Jinping untuk memperdalam reformasi secara menyeluruh.

12全文 2 下一页

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn