Bahasa Indonesia

Siapakah Pengacau Perdamaian dan Kestabilan Dunia?

CRIPublished: 2024-07-12 14:36:17
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian di depan jumpa pers hari Kamis kemarin (11/7) menanggapi perkataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Blinken terkait Tiongkok.

Lin Jian menyatakan, Tiongkok telah berulang kali memaparkan pendirian seriusnya yang dengan tegas menentang pihak AS terus menyebarkan informasi palsu tanpa bukti apa pun, yakni menyatakan bahwa Tiongkok mendukung industri pertahanan Rusia, Tiongkok menyatakan kekecewaan dan penentangan tegasnya atas perkataan keliru tersebut.

Lin Jian menunjukkan bahwa sejak krisis Ukraina terjadi, pihak AS sengaja menyebarkan kebohongan bahwa Tiongkok telah memberikan dukungan militer kepada Rusia, namun sejauh ini, pihak AS tak pernah mengeluarkan bukti nyata apa pun, bahkan penanggung jawab tentara AS secara jujur mengakui bahwa Tiongkok tak pernah memberikan bantuan militer kepada Rusia.

Sebenarnya, terdapat sejumlah data menunjukkan, lebih dari 60% komponen senjata dan barang penggunaan ganda (dual-use item) yang diimpor Rusia berasal dari AS dan Barat, sekitar 95% komponen utama peralatan militer Rusia yang dihancurkan oleh Ukraina pun berasal dari Barat, dan 72% komponen senjata buatan Rusia berasal dari perusahaan AS.

Bagaimana pihak AS menjelaskan data tersebut? Tiongkok pun telah melihat bahwa AS dan negara sekutunya sejauh ini tidak pernah memutuskan perdagangan dengan Rusia, volume perdagangan AS dengan Rusia pada tahun 2023 mencapai lebih dari 130 miliar dolar US, menduduki 18% dari perdagangan luar negeri Rusia. Mayoritas negara di dunia pun tidak berpartisipasi dalam pengenaan sanksi terhadap Rusia atau memutuskan perdagangan dengan Rusia, tuduhan pihak AS tersebut sama sekali tidak masuk akal.

Sementara itu, pihak AS mengeluarkan UU bantuan kepada Ukraina dalam skala besar, dan tanpa alasan mengecam hubungan ekonomi dan perdagangan normal Tiongkok-Rusia, hal tersebut merupakan standar ganda munafik yang terang-terangan. AS sudah mahir menyamarkan dirinya sebagai “utusan keadilan”, “penjaga HAM” dan “polisi dunia”, tetapi yang dilakukannya sebenarnya adalah menghasut, memprovokasi dan berkonfrontasi.

Siapakah pencetus krisis Ukraina?

Siapakah dalang di balik konflik regional?

Siapakah penjahat utama keberlangsungan krisis?

Siapakah pengacau perdamaian dan kestabilan dunia?

Masyarakat internasional sangat jelas pada hal tersebut.

Lin Jian menegaskan kembali bahwa Tiongkok bukanlah pembuat krisis Ukraina dan bukan pihak yang terlibat dalam krisis tersebut, namun Tiongkok tidak berpangku tangan, melainkan dengan aktif mendorong perundingan dan perdamaian, serta mendorong penyelesaian politik. Tiongkok tidak pernah menghasut pihak mana pun, dan mencari keuntungan dari kekacauan, lebih-lebih tidak akan memberikan senjata kepada pihak mana pun, pendirian tersebut selalu konsisten dan jelas. Sementara itu, berdasarkan regulasi WTO dan prinsip pasar, perusahaan Tiongkok melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan berbagai negara termasuk Rusia dan Ukraina, hal tersebut sangat rasional, tidak dapat dituding oleh negara mana pun.

Lin Jian menyatakan, ketimbang memihak negara tertentu dalam konflik, pihak AS sebaiknya merenungkan akar dari penyebab krisis, dan bertindak sesungguhnya demi perdamaian. AS jangan bermimpi untuk mengkambinghitamkan Tiongkok atas tindakan salahnya, Tiongkok pun tidak akan menoleransi fitnahan, stigmatisasi dan ancaman AS. Tiongkok akan terus mengambil tindakan tegas untuk menjaga kepentingan sahnya sendiri.

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn