Bahasa Indonesia

Jajak pendapat CGTN: 83,5% Responden Global Apresiasi Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai

CRIPublished: 2024-06-28 12:11:52
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

"Saling menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah, saling tidak mengagresi, saling tidak mencampuri urusan dalam negeri, setara dan saling menguntungkan, serta hidup berdampingan secara damai". Lima prinsip hidup berdampingan secara damai yang diusulkan oleh Tiongkok 70 tahun lalu ini masih terus memiliki vitalitas yang kuat di komunitas internasional yang bergejolak. Menurut sebuah jajak pendapat yang diadakan oleh China Media Group CGTN, 82% responden dari seluruh dunia memuji Tiongkok sebagai kekuatan penting dalam menjaga perdamaian dunia, sedangkan 83,5% responden menilai tinggi kedaulatan, keadilan, dan demokrasi yang terkandung dalam Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai, mereka percaya bahwa Tiongkok akan membantu komunitas internasional membangun dunia yang lebih baik.

Setelah praktik selama 70 tahun, Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai telah menjadi norma perilaku yang nyata, jelas, dapat dilaksanakan, dan dapat diikuti saat menangani hubungan antar negara. Diantaranya, kesetaraan kedaulatan telah mendapat pengakuan luas dari komunitas internasional, dan berbagai negara harus menghormati kepentingan inti dan keprihatinan utama antar satu sama lain. Dalam hal ini, 80,8% responden menyatakan apresiasinya dan yakin bahwa semua negara harus mempertahankan kesetaraan, saling menguntungkan, serta menentang hegemonisme, politik kekuasaan, dan penerapan sanksi sewenang-wenang terhadap negara lain.

Saat ini, dunia memasuki periode baru yang penuh gejolak dan perubahan, defisit perdamaian, defisit pembangunan, defisit keamanan, dan defisit pemerintahan terus meningkat di dunia. Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai dengan konsep pembentukan komunitas Senasib sepenanggungan umat manusia, bersama Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global, membentuk gagasan, usulan dan rencana aksi Tiongkok untuk berpartisipasi dalam pemerintahan global, dan hal itu diakui secara umum oleh para responden di seluruh dunia. Di antara mereka, 78,4% responden percaya bahwa pembangunan adalah solusi dasar untuk menyelesaikan masalah tata kelola global; 82% responden percaya bahwa semua negara harus memperhatikan kebutuhan khusus negara-negara berkembang dan berupaya memecahkan masalah pembangunan yang tidak seimbang dan tidak memadai antar negara; 84,7% responden mengimbau berbagai negara untuk menjunjung kerja sama multilateral dan bersama-sama menjaga stabilitas pembangunan ekonomi global. Keamanan adalah prasyarat pembangunan, 85,6% responden mengimbau berbagai negara untuk bersama-sama membangun kerangka keamanan yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan; 79,4% responden percaya bahwa negara-negara yang relatif maju berkewajiban menjaga perdamaian dunia, dan aktif memikul tanggung jawab internasional yang sesuai dengan kekuatan dan statusnya di dunia internasional; 85% responden menyatakan bahwa berbagai negara hendaknya berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari konfrontasi dan perpecahan komunitas internasional, serta menjaga hubungan global melalui inklusivitas dan kerja sama.

Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai telah dicantumkan dalam Konstitusi Tiongkok, sekaligus menjadi landasan kebijakan luar negeri Tiongkok. Tiongkok semakin berpartisipasi dalam proses pemerintahan global, dan terus menyumbangkan solusi dan kecerdasan Tiongkok. Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa masyarakat di seluruh dunia sangat menghargai upaya Tiongkok dalam mendorong ketertiban internasional yang lebih adil dan rasional, 74,4% responden percaya bahwa kebijakan luar negeri Tiongkok bermanfaat untuk menjaga perdamaian dunia; 84,7% responden mendukung negaranya mengembangkan hubungan yang baik dengan Tiongkok; dan 76,4% responden mengharapkan, sebagai negara besar yang bertanggung jawab, Tiongkok dapat terus memberikan kontribusi yang positif kepada komunitas internasional.

Data di atas berasal dari dua jajak pendapat global yang diluncurkan CGTN, dengan jumlah total 11.706 responden dari 36 negara di seluruh dunia, ada negara-negara maju seperti AS, Inggris, Jerman, dan Jepang, juga ada negara-negara berkembang seperti Pakistan, India, Afrika Selatan, Brasil dan Meksiko.

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn