Bahasa Indonesia

Kemenlu Tiongkok: Bayangan Washington Menyusut, Cahaya Perdamaian Semakin Terang

criPublished: 2023-05-16 10:57:55
Share
Share this with Close
Messenger Pinterest LinkedIn

Menanggapi perkataan pejabat AS terkait kembalinya Suriah ke Liga Arab, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menyatakan, kembalinya Suriah ke Liga Arab sekali lagi membuktikan, ketika bayangan Washington menyusut, cahaya perdamaian akan semakin bersinar terang.

Baru-baru ini, pejabat AS dalam pernyataan terkait isu kembalinya Suriah ke Liga Arab mengatakan, hubungan AS-Suriah tidak akan menjadi normal, sanksi AS terhadap Suriah tetap berlaku secara menyeluruh. Ada komentar yang mengatakan bahwa AS tidak ingin melihat Suriah kembali ke Liga Arab, meskipun nyata sekali bahwa Washington tidak senang, tetapi Suriah telah mengayunkan langkah pentingnya untuk mengakhiri situasinya yang telah terisolasi selama belasan tahun.

Ketika menjawab pertanyaan terkait, Wang Wenbin menyatakan, kembalinya Suriah ke Liga Arab menguntungkan negara-negara Arab untuk lebih bersolidaritas dan mandiri, menguntungkan dunia Arab untuk mempercepat revitalisasi, juga menguntungkan perdamaian dan kestabilan di kawasan Timur Tengah, hal ini sesuai dengan kepentingan jangka panjang negara Arab. Ditinjau dari sudut mana pun, hal ini adalah hal yang menggembirakan, kecuali bagi negara tertentu. AS secara terang-terangan mengkritik dan melakukan penekanan, jubir Departemen Luar Negeri AS secara terbuka menentang keputusan Liga Arab untuk menerima Suriah, menentang sekutu AS merealisasi normalisasi hubungan diplomatik dengan Suriah, senator AS bahkan mengecam Liga Arab. Pada kenyataannya, karena tekanan dan sanksi AS itulah, Suriah telah menderita kesengsaraan perang selama 12 tahun, dampak bencana terkait bahkan masih berlangsung sampai sekarang.

Wang Wenbin mengatakan, “Kembalinya Suriah ke Liga Arab sekali lagi membuktikan, ketika bayangan Washington menyusut, cahaya perdamaian semakin bersinar terang, beberapa negara termasuk AS menamakan permainannya sebagai ‘peraturan’, menamakan tindakan penggulingan rezim negara lainnya sebagai ‘musim semi’, serta mengecam segala tindakan yang tidak sesuai dengan hegemoni dan kepentingannya sendiri, ketepatan politik yang terdistorsi ini sudah tidak berlaku lagi."

Share this story on

Messenger Pinterest LinkedIn