XINHUA: Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kemarin (4/2) mengatakan, mundurnya Amerika Serikat dari Perjanjian Kekuatan Senjata Nuklir Jarak Menengah alias INF akan menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir.
Lavrov mengatakan kepada media ketika berkunjung ke Kirgizstan, bahwa Amerika untuk sementara berhenti menunaikan kewajiban Perjanjian IMF bertujuan untuk merusak sistem pengontrolan persenjataan serta sistem pembatasan senjata strategis. Rusia menyatakan penyesalan atas tindakan tersebut, dan berpendapat bahwa keputusan AS tersebut akan menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir, dan menambah resiko meletusnya konflik nuklir.
Lavrov mengatakan, Rusia tetap bersedia melakukan dialog dengan AS di atas dasar sama derajat dan saling menguntungkan. Dia menyatakan, kini perjanjian pengontrolan persenjataan yang akan sampai batas waktu pada tahun 2021 adalah satu-satunya perjanjian yang mengikat kedua negara.